TAPANULI SELATAN,- Aliansi Pergerakan Tapanuli (APERTA) mempertanyakan kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Tapanuli Selatan (Tapsel) terkait sejumlah penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi yang dilaporkan beberapa elemen dalam kurun waktu beberapa tahun ini.
Sejak Kejari Tapsel dipimpin oleh Siti Holija Harahap, SH, MH hingga saat ini, belum adanya terdengar kelanjutan atau pelaku korupsi yang ditetapkan sebagai tersangka.
Padahal, tidak sedikit kasus yang merugikan keuangan negara dilaporkan berbagai elemen di wilayah Kabupaten Tapsel. Salah satunya, aduan masyarakat tentang CCTV, lemari, dan bimtek, dan Pekerjaan Proyek Fisik Pada Dinas ketenagakerjaan Tapsel,dan laporan kawan-kawan yang lain juga Mengeluh. Ujarnya dengan Pesimis.
Padahal beberapa Laporan Tersebut,Sudah Dilaporkan Setahun Lebih,Ada Apa dengan Kejari Tapanuli selatan ?
Hal Tersebut Membuat Reaksi Keras oleh Beberapa Aktivis Penggiat Korupsi Di Tapanuli Selatan.Hingga Menimbulkan menurunnya Ketidakpercayaan Publik Terhadap Kejaksaan negeri Tapsel,
Bila, disinggung Dengan Laporan Yang Berkaitan Dengan Tindak Pidana Korupsi.
Padahal, sebelumnya kami apresiasi kinerja Kejari Tapsel dalam pengungkapan berbagai kasus korupsi.sebelum di pimpin yang sekarang.ungkap Rozi.
Namun yang kami herankan, semenjak di bawah kepemimpinan ibu kepala Kejari saat ini tidak Pernah terdengar adanya pelaku korupsi yang ditetapkan sebagai tersangka," ujar Ketua Aliansi Mahasiswa Hati Rakyat (AMATIR) Tabagsel, Fahrul Rozi, S.Kep, Sabtu (18/5/2024).
Menurut Rozi, masih ada beberapa oknum yang hingga saat ini belum tersentuh oleh hukum terhadap kasus yang diadukan masyarakat.
Dan, hingga saat ini belum ada tanda-tanda atau santer publikasi tentang penetapan tersangka oleh Kejari Tapsel ,” kata Rozi kepada wartawan.
Oleh sebab itu, Rozi berjanji akan terus mengawal berbagai kasus yang dinilai mandek di Kejari Tapsel dan menyatakan sikap kalau pihaknya siap membantu kejaksaan dalam mengungkap kasus hingga tuntas.
Terpisah, ketua LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara Pembaharuan Nasional (PENJARA PN) Kabupaten Tapsel, Stevenson Ompusunggu mengungkapkan minimnya transparansi oleh Kejari Tapsel soal penanganan kasus korupsi di Kabupaten Tapsel, Ia merasa kehilangan kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum tersebut.
Pria yang disapa akrab Steven ini mengemukakan, beberapa kasus yang sudah diperiksa bahkan status pemeriksaan yang dilakukan menjadi penyidikan sekalipun belum ada seorang pun yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Semisal kasus dugaan korupsi di KONI, yang sempat terdengar telah ditetapkan sebagai tersangka itupun belum ada dilakukan penahanan terhadap pelaku. Tidak jelas kelanjutannya," ungkap Steven
Steven selaku ketua LSM penjara yang ikut tergabung dalam Aliansi pergerakan Tapanuli (aperta) dalam waktu dekat juga akan melakukan unjuk rasa terkait tanaman obat keluarga (toga) yang dianggarkan di seluruh APBDesa pada tahun 2022.
Lebih lanjut, “Anggaran ini bila ditotal menelan anggaran miliaran rupiah, ini diduga keras ada melibatkan ketua TP PKK. Kepala Dinas PMD.dan Ketua APDESI Tapsel.”Imbuh steven. (tim)
0 Komentar