PMII UIN Sumatera Utara Bersujud Agar Diperbolehkan Sholat Jumat


 Medan,-

Suasana di halaman Biro Rektor UIN Sumatera Utara mendadak hening dan penuh kegetiran di siang hari, ketika puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersujud di depan gedung biro rektor. Mereka datang dengan satu tuntutan dalam bentuk permohonan sederhana, dan sangat mendasar agar Masjid Al Izzah yang merupakan masjid di kampus UIN SU dapat digunakan untuk melaksanakan shalat Jum'at..Jum'at.(12/09/2025).


Aksi PMII dalam sujud bersama tanda dari rasa kekecewaan yang telah lama dipendam, Beberapa pekan terakhir, dikarenakan  masjid Al-Izzah tidak dapat digunakan untuk melaksanakan sholat jum'at, di beberapa sholat jum'at di minggu-minggu sebelumnya juga begitu tanpa ada alasan yang jelas dari para pimpinan UIN SU. 


Para mahasiswa mengaku sangat sedih disebabkan di kampus UIN-SU di beberapa jumat lalu tidak dapat melaksanakan sholat jum'at berjamaah seperti biasanya,  “Miris rasanya, kampus yang seharusnya menjadi benteng moral keislaman di Sumatera Utara justru meniadakan sholat jum'at bagi mahasiswa UIN SU.” Ujar salah satu peserta aksi dengan suara bergetar.


Sayangnya, permohonan  yang disampaikan dengan penuh simbol kesungguhan itu tidak langsung dijawab oleh para pimpinan kampus Rektor UIN SU.


Mahasiswa  hanya diterima oleh Wakil Rektor III yang menyampaikan bahwa aspirasi tersebut akan disampaikan ke Ibu Rektor dan Bapak Wakil Rektor II untuk dibahas lebih lanjut, “Kami akan sampaikan agar masjid dapat segera dibuka kembali, termasuk pelaksanaan shalat Jum'at,” Ucapnya singkat.


Respons ini dianggap terlalu formal dan jauh dari kepastian yang diharapkan oleh mahasiswa unjuk rasa.


Beberapa kader PMII yang hadir menyampaikan kekecewaan mendalam, Sebagai ketua komisariat PMII UIN-SU Ahmad Ramadan Salim rambe, menilai bahwa sikap pimpinan UIN SU telah  mencederai nilai-nilai dasar keislaman yang seharusnya dijunjung tinggi dikampus UIN-SU bukan malah meniadakan aktivitas ibadah sholat jum'at, menurut kami ini tanda bukti  diduga pimpinan telah mencoreng kampus UIN-SU sebagai kampus yang berada dibawah kementerian Agama.


Ditambahkan," Saya yakin dan percaya bahwa meniadakan sholat jum'at di UIN-SU bukan sebagai bukti  perwujudan moderasi beragama yang dimaksudkan oleh bapak Menteri Agama RI, Berita ini sampai kekampung saya, sehingga orangtua saya menelepon dan mempertanyakan kenapa ini terjadi, dan saya tidak bisa menjawab. Kami berharap esok hari kami bisa kembali melaksanakan Ibadah Sholat Jum'at di kampus UIN SU yang tercinta ini. 


PMII UIN Sumatera Utara bermohon agar pimpinan kampus UIN-SU segera merubah kebijakan terkait peniadaan sholat jum'at di UIN-SU karena hal ini telah menorehkan luka di hati banyak mahasiswa.


Mereka berharap Masjid Al-Izzah kembali menjadi tempat yang hangat bagi seluruh civitas akademika untuk beribadah. 


Selanjutnya, PMII Sumatera Utara akan melakukan gerakan bersujud di Kantor MUI sumut, kantor DPRD Sumut dan bahkan di kantor Kementerian Agama di Jakarta untuk terus melakukan gerakan PMII bersujud demi dapat terlaksananya Ibadah Sholat Jum'at di UIN SU.


Dalam kesempatan ini PMII UIN SU bermohon agar masyarakat Muslim Sumatera Utara dan Masyarakat Muslim se-Indonesia mendoakan agar pergerakan permohonan sholat jumat di masjid UIN SU dapat dibuka kembali seperti biasa. (tim)


Posting Komentar

0 Komentar